Cardno Emerging Market (Australia) Pty Ltd dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT): Provision of NTB CSOS Program Management Capacity Strengthening in GESI of Infrastructure/Road Sector

Sosialisasi SGP Indonesia Taman Nasional Gunung Leuser dan Taman Nasional Way Kambas, Medan, Sumatera Utara

Medan, 16 Juli 2019 & Lampung, 22 Juli 2019

Sosialisasi Program Hibah Kecil Indonesia (SGP) yang berlangsung di Aula Kantor Taman Nasional Gunung Leuser dan dihadiri oleh 32 orang dari berbagai organisasi masyarakat dan universitas dari Sumatera Utara dan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, 16 Juli 2019 Sedangkan sosialisasi yang dilakukan di TNWK dilakukan di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Bengkulu-Lampung, di Lampung pada 22 Juli 2019. Peserta dihadiri oleh 38 orang dari berbagai organisasi masyarakat sipil dan universitas di Lampung.

Suasana pertemuan sosilisasi SGP IDN di Lampung

Acara sosialisasi SGP Indonesia dibuka oleh Bapak Jefry sebagai Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser dan Bapak Subakhir sebagai Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas, mereka sangat mendukung kegiatan ini karena dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan juga meningkatkan kapasitas organisasi masyarakat sipil dan universitas yang peduli terhadap kelestarian lingkungan di Indonesia. wilayah.

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari Pusat Keanekaragaman Hayati Asean (ACB) Ibu Wardhani Ekoningtyas dan Yayasan Penabulu sebagai Penyedia Layanan dalam Program Hibah Kecil SGP Indonesia dan didukung oleh perwakilan NWT dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Suasana pertemuan sosilisasi SGP IDN di Medan

SGP Indonesia, adalah program kolaborasi di tingkat Asia Tenggara, Pusat ASEAN untuk Keanekaragaman Hayati (ACB) dan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Melalui Yayasan Penabulu sebagai Penyedia Layanan, SGP Indonesia akan memberikan dukungan dana untuk proyek Hibah Kecil dan Hibah Mikro untuk proyek konservasi Taman Warisan ASEAN (AHP) di Indonesia, salah satunya adalah Taman Nasional Way Kambas (TNWK). Dana SGP Indonesia yang akan didistribusikan oleh Penabulu Foundation dibagi menjadi 2 jenis Hibah. Hibah mikro akan diberikan maksimum EUR 5.000 dengan masa kerja 6 bulan dan HIbah kecil akan diberikan dalam kisaran EUR 20.000 – 100.000 dengan periode implementasi 6-12 bulan.

Ada tujuan SGP Indonesia

Sebuah. Meningkatkan perlindungan keanekaragaman hayati sejalan dengan kepentingan populasi lokal yang secara langsung bergantung pada AHP tertentu dan daerah yang berdekatan;

  1. Meningkatkan mata pencaharian orang-orang yang secara langsung bergantung pada sumber daya di dalam dan sekitar AHP; dan
  2. Memperkuat peran ACB dalam mempromosikan perlindungan keanekaragaman hayati di antara negara-negara anggota ASEAN.

Setelah Yayasan Penabulu sebagai Penyedia Layanan mempresentasikan SGP Indonesia dan rencana untuk membuka hibah kecil dan mikro SGP Indonesia, peserta sangat antusias untuk menjadi penerima potensial dari SGP Indonesia untuk Taman Nasional Gunung Leuser dan kawasan Taman Nasional Way Kambas dan sekitarnya.

Kunjungan Lapangan SGP Indonesia – Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur, Lampung

Pertemuan dengan Kelompok Tani Hutan di Desa Braja Harjosari dan Desa Rantau Udik II, Lampung Timur

Lampung Timur, 20-21 Juli 2019. ASEAN Centre for Biodiversity (ACB), National Working Team (NWT) dan Penabulu sebagai Service Provider melakukan kunjungan lapangan pada dua (2) lokasi, yaitu: Desa Rantau Jaya Udik II dan Desa Braja Harjo Sari. Selain itu ACB, NWT bersama Penabulu melakukan kunjungan ke Suaka Rhino Sumatera (SRS) dan Pusat Latihan Gajah (PLG).

Kunjungan bersama (Joint Visit) dimulai dari Desa Rantau Jaya Udik II yang berbatasan dengan Seksi II Kuala Penet TNWK. Bapak Subakhir sebagai Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas membuka acara dan memberikan kata sambutan pada pertemuan Sosialisasi Program Hibah Kecil Indonesia. Sambutan mereka sangat positif terhadap Sosialisasi program Hibah kecil Indonesia, karena dapat mendukung Kelompok Tani Hutan dalam mengembangkan zona tradisional untuk pakan ternak sehingga masyarakat tidak mengambil bahan pakan ternak dalam kawasan TNWK. Desa Rantau Jaya udik II ini juga telah berhasil dalam memproduksi dan madu dan ternak lele.

Kunjungan lapangan dilanjutkan menuju Desa Braja Harjosari yang berbatasan dengan Seksi I Way Kanan TNWK. Dalam pertemuan tersebut, Bapak Subakhir selaku Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas, masih mendampingi dalam Sosialisasi Program Hibah Kecil Indonesia yang didukung oleh ACB dan KfW. Sambutan positif dari kelompok masyarakat sangat antusias dengan program SGP Indonesia yang telah diinformasikan. Dan saat ini, Kelompok Tani Hutan (KTH) Desa Braja Harjosari telah mengembangkan model eco tourism yang telah didukung oleh TNWK dan dan Pemerintah Kabupaten Lampung Timur.

21 Juli 2019, kunjungan lapangan dilanjutan menuju Suaka Rhino Sumatera (SRS) yang dikelola oleh Yayasan Badak Indonesia (YBI). Bersama Bapak Sumedi, melihat perawatan Badak Bina yang dirawat secara intensif oleh Suaka Rhino Sumatera (SRS) – Yayasan Badak Indonesia (YABI) yang berada di Taman Nasional Way Kambas (TNWK). Sosialisasi Program Hibah Kecil Indonesia, bisa mendukung dalam hal Outreach, Patroli, atau bentuk lain.

Kemudian melanjutkan kunjungan terakhir adalah Pusat Latihan Gajah (PLG) yang dikelola oleh Taman Nasional Way Kambas. Sosialisasi Program Hibah kecil Indonesia, bisa mendukung dalam pemberdayaan masyarakat, pakan gajah dan penyadartahuan, dan juga kesejahteraan satwa liar (Wildlife Welfare).

Peningkatan Ketangguhan Melalui Rantai Nilai yang Sensitif Nutrisi Cerdas dalam menyiasati Iklim dan Tangguh terhadap Bencana di Sulawesi Tengah

Dukungan bagi SGP ACB 1 IDN: Konsultan untuk Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Mata Pencaharian Masyarakat

Kunjungan Lapangan – Taman Nasional Gunung Leuser, Langkat, Sumatera Utara

 

Pertemuan dengan Organisasi Masyarakat Basis Pengelola Ekoturisme di Batu Katak, Bukit Lawang, Batu Rongring dan Tangkahan, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.

Langkat, 13 15 Juli 2019. ACB bersama NWT, dan Penabulu (Service Provider) melakukan kunjungan lapangan ke tiga (3) lokasi, yaitu Batu Katak, Batu Rongring dan Tangkahan yang berada di Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara.

Kunjugan bersama (Joint Visit) dimulai ke Batu Katak, pada tanggal 13 Juli 2019, melakukan pertemuan dengan Bapak Darwin dari Lembaga Pariwisata Batu Katak (LPBK) dan Ppetugas Rresort Bahorok TNGL yaitu Pak Tomin, Pak John dan Pak Mispan. Sambutan mereka begitu positif dengan Pprogram SGP Indonesia ini, karena selain mempunyai program tetapi juga untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang paham terhadap upaya konservasi dan membangun relasi yang kuat dengan petugas resort taman nasional dan memperkuat kapasitas organisasi dalam penyusunan peraturan desa dalam hal pengelolaan ekowisata dan perlindungan keanekaragaman hayati.Kunjungan lapangan dilanjutkan menuju Bukit Lawang, melakukan diskusi kecil dengan Petugas SPTN 5 yaitu Pak Tomin, Pak John, dan Pak Mispan. Bukit Lawang saat ini sudah menjadi objek wisata yang ramai dikunjungi turis-turis dari mancanegara. Fasilitas seperti penginapan (Rindu Alam, Ecolodge dan lain-lain), pemandian sungai dan jalur track perjalanan ke kawasan taman nasional dapat dengan mudah diakses. Dari sisi organisasi terkait dengan program SGP Indonesia, mereka berharap dapat melakukan penguatan organisasi penting dilakukan untuk menata aturan main pemandu wisata, termasuk harga dan penentuan grade bagi pemandu wisata, mengidentifikasi peran kelompok-kelompok masyarakat dan HPI serta perlunya pembahasan lebih lanjut antara TNGL, Dinas Pariwisata dan Himpunan Pariwisata Indonesia (HPI) mengenai penerbitan sertifikat pemandu wisata di dalam kawasan TNGL.

14 Juli 2019. Kunjungan lapangan dilanjutkan menuju Batu Rongring, berdiskusi dipinggir Sungai Rongring bersama RELLASI – Rongring Ekosistem Leuser Lestari Indonesia (Community Based Organization), ACB, NWT dan Penabulu sebagai Service Provider. RELLASI menyambut baik terhadap Program SGP Indonesia karena akan berperan penting untuk mendukung peningkatan kapasitas organisasi dalam penataan organisasi dan penguatan manajemen administrasi dan keuangan RELASI. Penataan organisasi lebih diarahkan pada rencana strategis dan aksi RELASI serta pengelolaan organisasi melalui peningkatan kapasitas administrasi dan keuangan RELASI.

Ekowisata Tangkahan adalah kunjungan lapangan terakhir. Dilakukan  diskusi kecil bersama Lembaga Pariwisata Tangkahan (LPT) dan Conservation Respond Unit (CRU). Lembaga Pariwisata Tangkahan (LPT) adalah organisasi berbasis masyarakat yang berbadan hukum perkumpulan memiliki Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan TNGL dalam mengelola Kawasan Ekowisata Tangkahan termasuk didalamnya Wisata Gajah bersama CRU. Lembaga Pariwisata Tangkahan dirintis sejak tahun 2009 dimana terjadi peristiwa konflik masyarakat dan Gajah. Selanjutnya, LPT dilegalkan melalui akta notaris berbentuk perkumpulan tahun 2012 bekerja untuk mengelola ekowisata.