Pelatihan Mobilisasi Sumber Daya Organisasi Mitra KIAT Program GESI-CSE, Mataram, NTB
Sumber daya bagi Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) merupakan salah satu pilar yang akan memberikan dukungan bagi gerak organisasi untuk dapat menjalankan misi yang telah ditetapkan sehingga visi organisasi dapat dicapai.
Namun sejauh mana sumber daya dapat memberikan dukungan yang optimal bagi organisasi? Apakah memiliki ketercukupan sumber daya mampu membuat organisasi dapat tetap mempertahankan kelangengan program dalam jangka panjang? Apakah organisasi telah dengan benar mengelola sumber daya yang dimiliki saat ini? Atau, apa yang harus dilakukan organisasi untuk mengoptimalkan sumber daya yang telah dimiliki sehingga mampu mengungkit daya dukung dan membuka peluang baru bagi organisasi?
Untuk mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas, dengan bertempat di Hotel Aston Inn Mataram pada tanggal 29-30 April 2019, Yayasan Penabulu menyelenggarakan Pelatihan Mobilisasi Sumber Daya bagi organisasi yang menjadi mitra KIAT untuk program GESI-CSE di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pelatihan ini dihadiri oleh representasi dari; FLLAJ NTB (3 orang), FLLAJ Lombok Barat (5 orang), IWAPI NTB (5 orang), dan HWDI NTB (5 orang), serta service provider KIAT lainnya di NTB-Annisa- sebagai observer dalam kegiatan.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pengelola program GESI-CSE di organisasi mitra KIAT di NTB agar dapat mengelola sumber daya yang telah dimiliki saat ini dan pada saat yang sama mendorong kemampuan mereka untuk dapat membangun mekanisme kolaborasi dengan para pihak yang berpotensi memberikan dukungan bagi organisasi, sehingga gagasan-gagasan organisasi dapat dijalankan dalam jangka panjang.
Dipandu oleh Tino Yosepyn sebagai fasilitator, Ratna Dwi Puspitasari sebagai trainer mobilisasi sumber daya, dan Herman Simanjuntak, narsumber yang berbagi pengetahuan tentang bagaimana menjalin kerjasama dengan sektor swasta. Para peserta menjalani kegiatan dengan riang dan gembira.
Di ujung pelatihan, para peserta mencoba untuk merencanakan mekanisme mobilisasi sumber daya yang paling memungkinkan untuk dilakukan dan sesuai dengan karakteristik organisasi mereka. Hasilnya, FLLAJ NTB akan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas dengan menggandeng penyedia layanan transportasi online untuk promosi keselamatan jalan, FLLAJ Kabupaten Lombok Barat akan bekerja tidak hanya dengan sektor swasta namun juga BUMN untuk kampanye peduli berlalu lintas, IWAPI NTB akan menguatkan anggota mereka melalui UKM yang bekerja dengan mitra-mitra strategis seperti BULOG untuk membentuk jaringan distribusi sembako, dan HWDI NTB akan menggalang relawan yang akan mendukung mereka untuk menguatkan organisasi mereka di masa datang. (TY)