TFCA KALIMANTAN: Strengthening Institutional Capacity, Program Program Management and Financial Management of TFCA Kalimantan Partners

USAID – SUM2: Technical Service Provider for Building the Capacity of HIV/AIDS Civil Society Organizations on Organizational Performance and Financial Management

ICCO and Kerk In Actie: Capacity Building Indonesia Partners

Pertemuan Persiapan Panggilan Hibah Kecil SGP Indonesia Siklus 1, Jakarta

Jakarta 10 – 12 September 2019. Pertemuan Persiapan Peluncuran Panggilan Hibah Kecil SGP Indonesia Siklus 1, bertempat di Rumah Kemuning Yayasan Penabulu, Pasar Minggu Jakarta Selatan. Pertemuan persiapan tersebut berlangsung antara Penabulu dengan ACB dengan pokok pembahasan terkait perkembangan persiapan Program Hibah Kecil Siklus 1 yang akan luncurkan tanggal 16 September 2019. Pertemuan ini dihadiri oleh ACB (4 orang) dan Guenther Meyer perwakilan dari GITEC – KFW, dan Tim Kerja SGP Indonesia.

Pertemuan membahas Risalah dan kesepakatan yang dicapai selama Rapat Koordinasi Bersama yang diadakan pada tanggal 11-12 Juli 2019, kemajuan yang dicapai hingga saat ini, dan dokumen yang tertunda serta masalah yang perlu ditangani.

Dalam dokumen rencana pengelolaan kolaboratif Program Hibah Kecil SGP Indonesia baik di Taman Nasional Gunung Leuser dan Taman Nasional Way Kambas, Penabulu sebagai Service Provider, memastikan marka dasar (baseline data) untuk mengukur input dan output yang berasal dari kegiatan yang diimplementasi oleh penerima hibah serta memastikan keluaran dari hasil aktifitas yang dilakukan oleh penerima hibah.

Meninjau kembali kesepakatan pada Program Management Manual (PMM) tentang desain kesepakataan bersama dalam program Hibah Kecil Indonesia untuk kedepannya dalam memberikan informasi kepada penerima hibah dan jumlah hibah yang akan diterima oleh mereka. Dan Penabulu sebagai Service Provider akan mengadakan Coaching Clinic di Lampung dan Medan untuk membantu para calon penerima hibah dalam tata cara mengisi proposal secara online melalui aplikasi GraMMS.

Disela pertemuan,  ACB dengan Penabulu melakukan pertemuan koordinasi di Ruang Rapat KKH – DG KSDAE, KLHK untuk mematangkan persiapan peluncuran Program Hibah Kecil – SGP Indonesia Siklus 1.

Ibu Nining Ngudi Purnamaningtyas (Chair of Sub Directorat of Implementing of International Convenant Treaty) berharap dapat memulai Siklus 1 lebih awal karena agenda akhir tahun dan antisipasi restrukturisasi paska kabinet pemerintahan Republik Indonesia yang baru. Kesepakatan bersama diambil dengan memperpendek waktu SGP Indonesia Siklus 1 sebelum perubahan kabinet berlangsung pada setelah Oktober 2019.

Pertemuan Para Pihak Tindak Lanjut Kerjasama KLHK-KSDAE dan Yayasan Penabulu, Jakarta

Jakarta, 02 September 2019. Pertemuan Para Pihak antara Biro Hubungan dan Kerja Sama Teknis Sekretariat Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Aalam dan Ekosistem (SetDitJen KSDAE) dan Service Provider – Yayasan Penabulu dilaksanakan di Kantor SetDitJen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem – (KSDAE) Republik Indonesia. Pertemuan Para Pihak mendiskusikan  tindak lanjut kerjasama antara KSDAE dengan Yayasan Penabulu dibawah payung kerjasama ASEAN Centre for Biodiversity (ACB).

Pembahasan Diskusi lebih difokuskan pada penyesuaian Nota Kesepahaman yang telah lama ditandatangani unutk disesuaikan dengan kebutuhan Yayasan Penabulu dalam menjalankan perannya sebagai Service Provider. Yayasan Penabulu diharapkan menyusun ulang ruang lingkup dalam Nota Kesepahaman (NK) agar lebih dapat terfokus dalam program hibah ini yang dipayungi oleh ACB. Yayasan Penabulu sebagai Service Provider diharapkan memiliki Perjanjian Kerja Sama (PKS)  dengan Taman Nasional Gunung Leuser dan Taman Nasional Way Kambas sebagai turunan Nota Kesepahaman (NK) yang memberikan ruang kepada Yayasan Penabulu sebagai Service Provider melakukan kegiatan di dua (2) Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada kedua taman nasional tersebut.

Pertemuan ini ditutup dengan dengan menjadwalkan kembali dalam pembahsan final ruang lingkup untuk disesuaikan dalam Nota Kesepahaman (NK) sebagai amandemen atau adendum dengan menyebutkan daerah mana saja yang menjadi wilayah kerja Yayasan Penabulu sebagai service provider.