Penutupan Program Hibah KIAT untuk Penguatan CSO di Bidang GESI, Mataram, NTB

“ Kami berkomitmen untuk terus mengawal pengarusutamaan GESI khususnya dalam sektor infrastruktur di NTB” demikian kurang lebih komitmen bersama semua pihak yang hadir di acara Penutupan Program hibah KIAT untuk Penguatan CSO di Bidang GESI di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).  2 Mei 2019, di Hotel Lombok Astoria Kota Mataram, ditetapkannya komitmen bersama itu  merupakan dukungan tersendiri bagi seluruh pegiat isu kesetaraan gender dan inklusi sosial untuk terus berkarya dengan penuh semangat di NTB.

Lokakarya sehari ini dihadiri oleh tak kurang dari 150 orang yang merepresentasikan para pihak yang bekerja di sektor GESI dan sektor Infrastruktur. Tidak hanya dari jajaran Pemerintah Provinsi NTB, lokakarya ini juga dihadiri undangan dari Bappenas Republik Indonesia dan Kementerian PUPR RI.

Dibuka oleh Ibu  Dr. Siti Rohmi Djalilah, M.Pd, Wakil Gubernur Provinsi NTB. Kegiatan ini merupakan ruang yang mampu menunjukkan, ketika semua pihak berada dalam satu tujuan yang sama maka No One Left Behind – tidak ada siapapun yang ditinggalkan – mantra sakti Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) bukan hanya isapan jempol belaka.

Tidak hanya organisasi mitra KIAT di NTB, FLLAJ NTB, FLLAJ Kabupaten Lombok Barat, IWAPI dan HWDI NTB yang mempresentasikan segala capaian menarik yang berhasil dicapai sepanjang durasi program. Dalam kegiatan ini juga hadir dua service provider yang berbagi proses kala memberikan dukungan penguatan kapasitas pengelolaan keuangan, Koperasi Annisa , dan Yayasan Penabulu dengan layanan penguatan kapasitas pengelolaan program.

Hadir pula dalam acara ini, narasumber-narasumber yang memiliki kiprah yang tak diragukan lagi di bidang masing-masing seperti Ibu Lila Noerhayati dari Sekretariat Gender Kementerian PUPR yang berbagi tentang isu Gender. Mas Ramli Ernanda (Seknas Fitra NTB) yang bercerita tentang bagaimana komunitas mampu mendorong sebuah kebijakan melalui riset aksi mandiri. Bapak Hamid Abidin (Perhimpunan Filantropi Indonesia) yang memberikan gambaran peluang pendanaan dari sektor filantropi untuk keberlajutan program. Serta Mas Eko Komara, direktur Yayasan Penabulu, yang mengingatkan dan menguatkan kembali, akan pentingnya ruang-ruang kolaborasi antar semua pihak sebagai alat penting untuk suksesnya Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia.

Ditutup oleh Bapak Fauzan Khalid, S.Ag, M.Si, Bupati Kabupaten Lombok Barat. Penutupan Program hibah KIAT untuk Penguatan CSO di Bidang GESI di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) juga merupakan tanda berakhir pula tugas kami, tim penguatan CSOs Mitra KIAT di NTB dalam memberikan layanan dukungan dengan kesan mendalam bagi organisasi mitra kami di sana. (TY)