Lokakarya Penyegaran CSO Mitra KIAT Program GESI-CSE, Mataram, NTB

Tanggal 11-13 April 2019, bertempat di Hotel Aston-Inn Mataram, Penabulu dengan dukungan Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur menghelat kegiatan Lokakarya Penyegaran bagi CSO Mitra KIAT Program GESI-CSE di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Total yang hadir dalam kegiatan ini sebanyak 30 orang  yakni; 20 orang representasi organisasi mitra KIAT (FLLAJ NTB, FLLAJ Lombok Barat, IWAPI NTB, HWDI NTB); 3 orang representasi Annisa yang bertindak sebagai observer sekaligus peserta aktif; 2 orang representati KIAT sebagai observer sekaligus narasumber untuk manajemen operasional program; dan 5 orang representatif Penabulu yang terdiri atas panitia, trainer, dan fasilitator.

Selain bertujuan untuk menguatkan kapasitas peserta baik secara individu maupun organisasi dalam konteks pengarusutamaan GESI melalui pelibatan sektor masyarakat sipil (CSE), lokakarya ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam merancang program GESI-CSE secara mandiri sebagai bagian dari keberlanjutan program di masa depan.

Dalam lokakarya ini, bersama dengan Suhendro Sugiharto yang kerap dipanggil “Om Ebbe” peserta belajar tahap demi tahap dalam merancang sebuah program, bagaimana merumuskan isu yang akan dijawab lalu diturunkan kedalam sebuah kerangka logis sehingga dapat dilakukan monitoring dan evaluasi dengan lebih terstruktur. Tidak hanya itu, dipandu oleh Tino Yosepyn, peserta juga belajar tehnik fasilitasi salah satu modal yang wajib dimiliki oleh para pegiat di isu-isu sosial yang kerap bersinggungan dengan banyak pihak.

Kehadiran Pak Willy dan Pak Ali, dua orang kawan dari KIAT yang berbagi pengetahuan tentang bagaimana cara efektif mengelola keuangan organisasi dalam konteks keuangan proyek juga memberikan warna lain dalam kegiatan ini.

Di penghujung kegiatan, pernyataan dari Mbak Madiana, Program Manager IWAPI, “Lokakarya ini menunjukkan bahwa walaupun permasalahan dan solusi yang diambil berbeda-beda, seluruh kelompok sosial memiliki tujuan yang sama, yaitu Indonesia yang aman, nyaman, adil, dan gembira” menjadi catatan yang mampu membangkitkan harapan kami. (TY)